Menciptakan Pribadi Yang Tangguh di Masa Depan ==>
Lalu yang kelompok yang lainnya, ini menjadi pembicaraan yang sangat luar biasa dan unik. Tapi disisi lain membuat diri ibu semakin terpacu untuk memikirkan dan mempersiapkan hal baik apa saja yang saya bisa lakukan sang ibu berkata untuk anak-anak. Bukan lagi perkara "nilai" tetapi anak-anak yang bisa bermanfaat dan melakukan kebaikan dalam setiap hari nya.
Pelajaran yang saya ambil dari situasi ini adalah kembalikan kepada niat kita sebagai orang tua. Pasti niatnya baik, ingin anaknya sukses dari dirinya. Dan karena itu satu-satunya jalan yang mereka tahu, maka anaknya di suruh lewat jalan itu.
Jika dulu kipas angin atau mesin cuci berputar sendiri, kini kerja tersebut sudah di gantikan oleh inovasi teknologi canggih, yang disisi lain para anak remaja mencari jalan pintas pernah suatu ketika seseorang berkata kepada ayahnya, aku di suruh belajar untuk apa? Biar sukses? Biar kaya? Sini uangnya langsung kasih ke aku saja, buat bedah kosmetik aku mau jadi selegram yang pendapatannya bisa melebihi insinyur, pengacara,dokter Dan lain-lain nya.
Padahal untuk fleksibel mengarungi perubahan jaman diperlukan kemampuan komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan berfikiran kritis yang dipindai nilai-nilai taat, syukur kemauan untuk meningkat dan dorong agar bermanfaat.
Zaman terus berkembang (berubah) itu keniscayaan, bukan soal mau jadi apa untuk mengarunginya, tetapi menjadi manusia yang Bagaimana adalah Modal dasarnya. Dan apakah hidup harus mempunyai mimpi Besar? Tidak juga... Punya mimpi yang di ikhtiar kan dengan sungguh-sungguh itu bagus. Tapi mengerjakan apa yang ada di tangan kita saat ini sebaik-baiknya juga tak kalah bagus.
Mungkin cuman objektif jangka pendek mungkin cuman harian, mungkin pula cuma sekian jam ke depan. Banyak orang mengejar mimpi Besar nya lalu gelisah tergesa-gesa dan tidak sabar menunaikan tugas-tugas masa kininya. Seolah-olah tugas yang di hadapnya adalah penghalang dan memperlambat pencapaian mimpi terbesarnya.
Misalnya, ingin menjadi inspirator hebat bagi masyarakat tapi di sampingnya masih ada pasangan yang perlu di bimbingan untuk mengendalikan emosinya. Masih anak-anak yang perlu di latih sikap dan prilakunya. Lalu marah, kesal di anggap tidak mendukung. Padahal jika fokus membimbing dan memperbaiki yang dekat, Allah luaskan efeknya hingga menghebat .
Ingin menjadi pemimpin tertinggi, kesal dengan pemimpin di atasnya karna belum mengapresiasi. Di anggap penghalang padahal jika yang dekat dibantu menghebat jangan-jangan tidak pernah dibayangkan hadir justru cepat mendekat.
Optimisme sebagai seorang pemimpin itu penting, karena optimisme adalah pintu dari sebuah harapan. Orang yang memiliki sikap optimisme yang baik, adalah ciri orang yang tidak mudah putus asa. Dan mampu menemukan-menemukan harapan baru kedepannya.
Asahlah kemampuan kita untuk terus menjaga semangat, untuk mencapai sebuah tujuan. Maka latilah kemampuan kepemimpinan, kemampuan Hidup Mandiri bertanggung Jawab dari Kehidupan dan mampu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi... ArsilSwimm
Padahal untuk fleksibel mengarungi perubahan jaman diperlukan kemampuan komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan berfikiran kritis yang dipindai nilai-nilai taat, syukur kemauan untuk meningkat dan dorong agar bermanfaat.
Zaman terus berkembang (berubah) itu keniscayaan, bukan soal mau jadi apa untuk mengarunginya, tetapi menjadi manusia yang Bagaimana adalah Modal dasarnya. Dan apakah hidup harus mempunyai mimpi Besar? Tidak juga... Punya mimpi yang di ikhtiar kan dengan sungguh-sungguh itu bagus. Tapi mengerjakan apa yang ada di tangan kita saat ini sebaik-baiknya juga tak kalah bagus.
Mungkin cuman objektif jangka pendek mungkin cuman harian, mungkin pula cuma sekian jam ke depan. Banyak orang mengejar mimpi Besar nya lalu gelisah tergesa-gesa dan tidak sabar menunaikan tugas-tugas masa kininya. Seolah-olah tugas yang di hadapnya adalah penghalang dan memperlambat pencapaian mimpi terbesarnya.
Misalnya, ingin menjadi inspirator hebat bagi masyarakat tapi di sampingnya masih ada pasangan yang perlu di bimbingan untuk mengendalikan emosinya. Masih anak-anak yang perlu di latih sikap dan prilakunya. Lalu marah, kesal di anggap tidak mendukung. Padahal jika fokus membimbing dan memperbaiki yang dekat, Allah luaskan efeknya hingga menghebat .
Ingin menjadi pemimpin tertinggi, kesal dengan pemimpin di atasnya karna belum mengapresiasi. Di anggap penghalang padahal jika yang dekat dibantu menghebat jangan-jangan tidak pernah dibayangkan hadir justru cepat mendekat.
Optimisme sebagai seorang pemimpin itu penting, karena optimisme adalah pintu dari sebuah harapan. Orang yang memiliki sikap optimisme yang baik, adalah ciri orang yang tidak mudah putus asa. Dan mampu menemukan-menemukan harapan baru kedepannya.
Asahlah kemampuan kita untuk terus menjaga semangat, untuk mencapai sebuah tujuan. Maka latilah kemampuan kepemimpinan, kemampuan Hidup Mandiri bertanggung Jawab dari Kehidupan dan mampu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi... ArsilSwimm